Daftar Berat Jenis Beton dan Perhitungannya!

Daftar Berat Jenis Beton dan Perhitungannya!

berat jenis beton

 

Apa Itu Berat Jenis Beton?

Berat jenis beton adalah ukuran berapa banyak beton yang ada dalam setiap meter kubik. Ini bergantung pada jenis campuran beton dan bahan yang digunakan. Semakin berat beton, semakin kuat dan padat struktur yang dibangun, sedangkan beton yang lebih ringan lebih mudah untuk dipindahkan. Penting untuk mengetahui berat jenis beton saat merencanakan konstruksi karena mempengaruhi kekuatan struktur, efisiensi penggunaan bahan, dan keselamatan konstruksi secara keseluruhan.

Mengapa Penting Mengetahui Berat Jenis Beton pada Perencanaan dan Desain Konstruksi Bangunan?

Dalam perencanaan konstruksi, berat jenis beton menjadi faktor penting yang harus diperhatikan. Berat jenis beton mengacu pada berat beton dalam setiap satuan volume, yang dapat bervariasi tergantung jenis beton yang digunakan. Mengetahui berat jenis beton penting karena dapat mempengaruhi kekuatan dan keselamatan struktur bangunan secara keseluruhan. Dengan mengetahui berat jenis beton yang tepat, Anda dapat menghitung jumlah bahan beton yang dibutuhkan untuk proyek konstruksi secara efisien dan memastikan proyek konstruksi memenuhi standar dan persyaratan yang berlaku. Oleh karena itu, penting untuk memilih beton yang tepat dengan berat jenis yang sesuai agar proyek konstruksi memiliki kekuatan dan keselamatan yang optimal.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Berat Jenis Beton

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi berat jenis beton, di antaranya:

1. Komposisi Beton

Seperti proporsi semen, agregat, dan air, dapat mempengaruhi berat jenis beton. Semakin banyak agregat yang digunakan dalam campuran beton, semakin rendah berat jenisnya.

2. Jenis Agregat

Agregat yang lebih ringan, seperti kerikil vulkanik atau busa kaca, dapat menghasilkan beton dengan berat jenis yang lebih ringan.

3. Kepadatan Agregat

Semakin padat agregat yang digunakan, semakin besar berat jenis beton yang dihasilkan.

4. Kandungan Air

Semakin banyak air yang digunakan, semakin rendah berat jenis betonnya.

5. Kondisi Pencampuran

Pencampuran yang lebih lama dan lebih cepat dapat menghasilkan beton dengan berat jenis yang lebih tinggi.

6. Teknik Pengecoran

Seperti penggunaan alat vibrator dan perlakuan permukaan beton setelah pengecoran, dapat mempengaruhi berat jenis beton.

7. Kondisi Lingkungan

Suhu dan kelembaban, juga dapat mempengaruhi berat jenis beton. Kelembaban yang tinggi dapat menyebabkan beton menyerap air, sehingga berat jenisnya menjadi lebih tinggi. Suhu yang tinggi juga dapat mempengaruhi berat jenis beton dengan mempercepat reaksi kimia dalam campuran beton.

Para kontraktor dan insinyur sipil perlu memahami faktor-faktor yang mempengaruhi berat jenis beton agar dapat memilih campuran beton yang tepat untuk proyek konstruksi. Hal ini penting untuk memastikan bahwa beton yang digunakan memiliki berat jenis yang sesuai dengan standar yang berlaku. Dengan demikian, mereka dapat menjamin kualitas dan keamanan proyek konstruksi yang sedang dikerjakan.

Tabel Berat Jenis Beton 

Bahan MaterialBerat Jenis (kg/m³)
Beton Normal2200-2500 kg/m3
Beton Ringan1600-2000 kg/m3
Beton Berpori300-1850 kg/m3
Beton Berpori Lautan600-1850 kg/m3
Beton Tinggi2500-2800 kg/m3
Beton Polimer1800-2000 kg/m3
Beton Serat2200-2500 kg/m3
Aspal Beton2350-2500 kg/m3
Fly Ash Beton1900-2500 kg/m3
Silica Fume Beton2200-2600 kg/m3
Beton Sulphur1600-1800 kg/m3
Beton Tahan Api1000-2200 kg/m3
Beton Pengisi2000-2500 kg/m3
Beton Konduktif2000-2500 kg/m3
Beton Cetak2200-2500 kg/m3
Beton Pra-cetak2200-2500 kg/m3
Beton Asam2400-2500 kg/m3
Beton Geopolimer1900-2400 kg/m3
Beton Cacing1900-2400 kg/m3
Beton Eko2000-2400 kg/m3
Beton Bertulang2400 kg/m3

Tabel Berat Jenis Beton untuk Material Bangunan 

Bahan MaterialBerat Jenis (kg/m³)
Air1.000 kg/m3
Pasir Halus1.400 – 1.600 kg/m3
Pasir Kasar1.500 – 1.700 kg/m3
Kerikil Halus1.800 – 2.000 kg/m3
Kerikil Kasar1.900 – 2.100 kg/m3
Batu Kali2.200 – 2.400 kg/m3
Batu Pecah2.400 – 2.800 kg/m3
Semen3.100 – 3.200 kg/m3
Asbes1.200 – 1.500 kg/m3
Aspal2.200 – 2.400 kg/m3
Aluminum2.700 kg/m3
Baja7.800 kg/m3
Besi Cor6.900 – 7.800 kg/m3
Batu Bata1.900 – 2.200 kg/m3
Beton Ringan1.200 – 1.800 kg/m3
Plaster850 – 1.400 kg/m3
Gipsum1.500 – 1.800 kg/m3
Kayu Keras600 – 900 kg/m3
Kayu Lunak400 – 700 kg/m3
Polistirena10 – 50 kg/m3
Besi Tempa7750 kg/m3 
Seng7135 kg/m3
Tembaga8930 kg/m3
Gypsum Padat2787 kg/m3
Granit Padat2691 kg/m3
Granit Rusak1650 kg/m3
Pasangan Bata Merah1700 kg/m3
Pasir1400 kg/m3
Batu Alam2600 kg/m3
Batu Karang700 kg/m3
Batu Belah, Batu Bulat, Batu Gunung1500 kg/m3
Pasangan Batu Belah, Bulat, Gunung2200 kg/m3
Pasangan Batu Cetak2200 kg/m3
Batu Hancur1602 kg/m3
Tanah, Lempung (Basah)2000 kg/m3
Tanah, Lempung (Kering atau Lembab)1700 kg/m3
Pasangan Batu Karang1450 kg/m3
Perak10490 kg/m3
Emas19320 kg/m3
Stainless Steel7480 – 8000 kg/m3
Marmer Rusak1570 kg/m3
Marmer Padat2563 kg/m3
Serbuk Gergaji210 kg/m3
Kayu Kelas I1000 kg/m3
Kertas Standar1201 kg/m3
Kardus689 kg/m3

Metode Pengukuran Berat Jenis Beton Menggunakan Alat Ukur yang Tersedia

Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengukur berat jenis beton, termasuk:

1. Metode Archimedes 

Untuk mengukur berat jenis beton, umumnya digunakan metode pengukuran dengan neraca dan wadah air. Dalam metode ini, beton yang akan diukur ditimbang terlebih dahulu di udara, kemudian ditimbang lagi setelah direndam sepenuhnya di dalam air. Dari perbedaan antara berat beton di udara dan berat beton dalam air, kita dapat menghitung berat jenis beton dengan mudah.

2. Metode Timbangan Balon

Metode ini menggunakan balon udara dan timbangan untuk mengukur berat jenis beton. Pertama, balon diisi dengan udara dan diukur beratnya. Kemudian, balon diisi dengan beton dan diukur beratnya. Dari perbedaan berat antara balon yang diisi udara dan balon yang diisi beton, kita bisa menghitung berat jenis beton. Dengan begitu, kita bisa mengetahui seberapa berat beton tersebut dibandingkan dengan volume yang sama dari air.

3. Metode Ultrasonik

Metode ultrasonik merupakan cara untuk mengukur berat jenis beton dengan menggunakan gelombang suara ultrasonik. Caranya adalah dengan mengirimkan gelombang suara melalui beton dan menghitung waktu yang diperlukan untuk pantulan kembali ke alat ukur. Berdasarkan kecepatan suara dan waktu pantulan, berat jenis beton dapat dihitung dengan tepat. Metode ini sangat berguna untuk mengukur kualitas beton pada proyek konstruksi.

4. Metode Kerucut dan Silinder

Metode ini menggunakan alat khusus berupa kerucut dan silinder untuk mengukur kepadatan beton. Caranya adalah dengan menuangkan beton ke dalam silinder lalu menunggu hingga mengeras. Setelah itu, kerucut ditempatkan di atas silinder dan diukur beratnya. Dari perbedaan berat kerucut dan silinder dengan berat kerucut saja, dapat dihitung kepadatan beton yang diukur.

Dalam mengukur beton, ada beberapa metode yang dapat digunakan tergantung pada jenis beton yang diukur dan peralatan yang tersedia. Penting untuk mengikuti prosedur yang benar agar hasil yang diperoleh akurat. Pastikan untuk memilih metode yang sesuai agar mudah dipahami.

Rumus dan Cara Perhitungan Berat Jenis Beton 

1. Berat jenis beton = Massa beton / Volume beton

Rumus ini menghitung berat jenis beton dengan membagi massa beton dengan volume beton yang dihasilkan.

2. Berat jenis beton = Berat bahan pengisi / Volume total campuran beton

Rumus ini menghitung berat jenis beton dengan membagi berat bahan pengisi (seperti pasir, kerikil, atau batu pecah) dengan volume total campuran beton.

3. Berat jenis beton = Berat semen / Volume semen + Berat air / Volume air + Berat agregat / Volume agregat

Rumus ini menghitung berat jenis beton dengan membagi berat masing-masing bahan (semen, air, dan agregat) dengan volume masing-masing bahan, lalu menjumlahkan hasilnya.

4. Berat jenis beton = (Berat kering beton – Berat basah beton) / Volume beton

Rumus ini menghitung berat jenis beton dengan membandingkan berat kering beton dengan berat basah beton, lalu membagi selisihnya dengan volume beton.

5. Berat jenis beton = Berat total beton / Volume total beton

Rumus ini menghitung berat jenis beton dengan membagi berat total beton (termasuk semen, air, agregat, dan bahan pengisi) dengan volume total beton.

Langkah-langkah Pengukuran Berat Jenis Beton

Berikut ini adalah langkah-langkah untuk melakukan pengukuran berat jenis beton menggunakan metode Archimedes:

  1. Siapkan sampel beton yang akan diukur berat jenisnya. Pastikan bahwa sampel tersebut telah dikeringkan dan tidak memiliki retakan atau lubang udara.
  2. Timbang sampel beton menggunakan timbangan dengan akurasi yang tinggi, catat beratnya sebagai B1.
  3. Isi sebuah wadah ukur dengan air dan catat beratnya sebagai B2.
  4. Masukkan sampel beton ke dalam wadah air sehingga sepenuhnya terendam. Pastikan bahwa tidak ada gelembung udara yang terperangkap di dalam sampel.
  5. Catat berat wadah beserta air dan sampel beton sebagai B3.

Hitung berat jenis beton menggunakan rumus:
Berat jenis beton = (B1-B3)/(B2-B3)
Dimana:

B1 = Berat sampel beton (g)

B2 = Berat wadah air (g)

B3 = Berat wadah air dan sampel beton (g)

Ulangi langkah-langkah pengukuran untuk beberapa sampel beton yang berbeda agar diperoleh nilai rata-rata yang lebih akurat.

Ketika kita ingin mengetahui berat jenis beton, kita dapat menggunakan beberapa metode seperti alat ukur atau formula empiris. Namun, salah satu metode yang paling sering digunakan dan cukup akurat adalah metode Archimedes. Metode ini mudah dipahami dan sangat berguna untuk keperluan praktis.

Penggunaan Berat Jenis Beton untuk Menghitung Kekuatan Struktur Bangunan 

Dalam perencanaan pembangunan, berat jenis beton memainkan peran penting dalam menentukan kekuatan struktur bangunan. Semakin besar berat jenis beton, semakin besar pula kekuatan beton yang dihasilkan. Oleh karena itu, pemilihan beton dengan berat jenis yang sesuai sangatlah krusial agar kekuatan struktur bangunan dapat mencapai optimal. Untuk mengetahui seberapa kuat struktur beton, kita perlu mengetahui beberapa informasi tambahan seperti kuat tekan beton, umur beton, rasio air semen, dan cara mengeringkan beton. Setelah informasi ini terkumpul, kita dapat menggunakan berat jenis beton dalam rumus perhitungan untuk mengetahui kekuatan struktur beton.

Secara umum, rumus yang digunakan adalah:

Kekuatan Struktur = Berat Jenis Beton x Luas Penampang x Kuat Tekan Beton

Namun, penting untuk diingat bahwa perhitungan ini hanya memberikan perkiraan kekuatan struktur dan faktor lain, seperti keausan dan beban hidup, juga harus diperhitungkan dalam perencanaan konstruksi.

Dalam menghitung kekuatan struktur sebuah bangunan, penting untuk menggunakan berat jenis beton yang tepat. Namun, perlu diingat bahwa perhitungan ini harus dilakukan oleh ahli yang memahami prinsip-prinsip dasar perencanaan konstruksi. Jika rumus atau informasi yang digunakan salah, hasilnya bisa tidak akurat dan berisiko pada keselamatan bangunan. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan hal ini agar bangunan yang dibangun aman dan kokoh.

Penggunaan Berat Jenis Beton untuk Menentukan Volume dan Berat Beton yang Dibutuhkan pada Suatu Proyek Konstruksi

Dalam proyek konstruksi, penting untuk mengetahui berapa banyak beton yang dibutuhkan. Hal ini dapat dihitung dengan menggunakan berat jenis beton yang tepat. Perhitungan yang akurat akan membantu menghindari penggunaan bahan yang berlebihan atau kekurangan bahan yang dibutuhkan. Dengan demikian, perencanaan yang matang akan memastikan penggunaan bahan yang optimal dan efisien.

Dalam proyek konstruksi, berat jenis beton yang digunakan sangat penting untuk diketahui. Dengan mengetahui berat jenis beton, Anda dapat menghitung berapa banyak beton yang dibutuhkan untuk suatu proyek. Sebagai contoh, jika Anda ingin membuat lantai beton dengan ketebalan 10 cm, lebar 5 meter, dan panjang 10 meter, Anda dapat menghitung volume beton yang dibutuhkan dengan cara mengalikan ketebalan lantai dengan luasnya, yaitu 0,1 meter x 5 meter x 10 meter = 5 meter kubik. Dengan cara ini, Anda dapat memastikan bahwa Anda memiliki jumlah beton yang cukup untuk menyelesaikan proyek konstruksi Anda.

Dalam menghitung kebutuhan beton untuk proyek, Anda perlu mengetahui berat jenis beton yang akan digunakan. Misalnya, jika berat jenis beton yang dipilih adalah 2.400 kg/m³, maka Anda dapat menghitung berapa banyak beton yang dibutuhkan dengan mudah. Misalkan proyek membutuhkan 5 meter kubik beton, maka berat beton yang dibutuhkan adalah 12.000 kg atau setara dengan 12 ton.

Dalam merencanakan pembangunan, penting untuk menggunakan bahan dengan efisien agar tidak boros biaya. Dengan menghitung jumlah dan berat beton yang dibutuhkan dengan tepat, menggunakan berat jenis beton yang sesuai, Anda dapat menghemat penggunaan bahan dan menghindari keterlambatan proyek serta biaya yang lebih tinggi. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan agar proyek dapat selesai tepat waktu dan sesuai dengan anggaran yang telah ditentukan. 

Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Menghitung Berat Jenis Beton

Saat menghitung berat jenis beton, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar hasilnya akurat. Jenis beton yang digunakan, jenis dan ukuran agregat, proporsi campuran bahan beton, kandungan air, kelembapan, suhu lingkungan, serta tekstur dan porositas permukaan beton dapat mempengaruhi berat jenis beton. Semakin banyak bahan agregat dan semakin sedikit air yang digunakan dalam campuran, maka berat jenis beton akan semakin tinggi. Begitu pula jika beton sudah kering dan suhu lingkungan rendah. Namun, jika permukaan beton kasar atau poros, maka berat jenis beton akan lebih rendah. Oleh karena itu, perhitungan berat jenis beton harus diperhatikan dengan seksama agar sesuai dengan kebutuhan proyek konstruksi.

Mochammad Hasan Rifai

Hi! I'm Hasan. I am highly passionate about learning and working in Digital Marketing (SEO & Ads), Content & Copywriting Strategies, and Web Development (UI/UX & Front-End) fields. I am experienced as a leader in the organization to solve problems, developing good communication and relationships, building mapping, roadmaps, or targets for teams or organizations to achieve goals, and managing good teamwork in the organization environment. A curious, creative, & insightful person who is always open to learning new things, challenges, and existing skills.

See all author post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are makes.